Menperin Agus Optimistis Industri Tumbuh 5,5 Persen Tahun 2022
-
Berbagai upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sekaligus mendorong penguatan struktur industri manufaktur di dalam negeri.
Hasil survei HIS Markit menunjukkan bahwa peningkatan PMI manufaktur di Indonesia disebabkan oleh pelonggaran pembatasan sosial di berbagai wilayah di Indonesia karena semakin menurunnya kasus Covid-19
Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, awalnya terdapat lima sektor yang menjadi prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Namun, di tengah pandemi Covid-19, Kemenperin menambahkan dua sektor lagi untuk menopang perekonomian n...
Untuk industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika, kegiatan yang menjadi prioritas adalah pendampingan penerapan industri 4.0 pada sektor industri otomotif, elektronika, dan permesinan.
Pertumbuhan ekonomi bersamaan dengan pertumbuhan industri manufakur yang sangat pesat di masa lalu kerap kali membuat kita lupa bahwa strukturindustri manufaktur Indonesia masih sangat bergantung pada sumber daya luar(impor)
Dari sektor peralatan medis dan farmasi , industri dalam negeri memiliki kapasitas memproduksi hingga 3 juta masker N95 dan 4,7 miliar masker bedah per tahun untuk memenuhi perkiraan konsumsi domestik tahunan 172,2 juta
Kementerian Perindustrian mengusulkan tambahan anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp3,42 triliun. Kebutuhan tambahan anggaran tersebut diperlukan untuk memberikan porsi yang memadai bagi program peningkatan daya saing dan nilai tambah industri,
Industri logam dasar dan industri makanan masih mampu memberikan kontribusi signifikan bagi devisa melalui capaian nilai ekspornya, meskipun di tengah dampak pandemi Covid-19.
Industri makanan dan minuman siap menghadapi kenormalan baru. Diperkirakan industri ini bisa tumbuh 4%
Januari sampai April 2020, Ekspor Industri Pengolahan Naik 7,14 Persen
Industri Pengolahan masih menujukkan tren bagus sepanjang tahun 2020 triwulan I.