Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin yang tersebar di 11 provinsi Indonesia telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi

Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI)kembali meluncurkan program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) tahun 2022.

Jakarta,industripedia Online -- JARVIS merupakan platform inovasi BPSDMI Kemenperin dengan alamat website jarvis.kemenperin.go.id yang digunakan untuk melakukan proses seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru secara daring pada seluruh unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin, yakni 10 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 SMK.

Melalui JARVIS, Kemenperin juga memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh lulusan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan untuk masuk ke politeknik dan akademi komunitas Kemenperin, serta memberikan kesempatan bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah untuk masuk ke SMK Kemenperin.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam sambutannya mengemukakan, JARVIS diluncurkan sebagai bentuk komitmen Kemenperin untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sehingga menjadi sumber daya manusia yang kompeten dan menjawab kebutuhan industri. “JARVIS yang telah diselenggarakan ketiga kalinya ini merupakan upaya Kemenperin dalam beradaptasi dengan keadaan saat ini di mana kita harus bertransformasi ke dunia digital,” ujarnya, Kamis (14/4).

Pada penyelenggaraan JARVIS 2022, Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin memiliki target untuk menjaring 3.877 mahasiswa baru yang termasuk di dalamnya adalah 498 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah, terdiri dari 96 mahasiswa di Politeknik Industri Logam Morowali, serta 120 mahasiswa di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal.

Berikutnya, 72 mahasiswa di Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng, dan 210 mahasiswa pada Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta. “Sedangkan untuk SMK, Kemenperin akan menampung sebanyak 2.537 siswa di SMK-SMAK/SMTI Kemenperin,” imbuhnya.

Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin yang tersebar di 11 provinsi Indonesia telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan industri penggunanya, mulai dari proses perekrutan, prakerin, sampai penempatan kerja sehingga seluruh lulusan sekolah dan kampus Kemenperin dapat terserap oleh industri, melanjutkan pendidikan, dan menjadi wirausaha.

“Sekolah dan kampus Kemenperin memiliki kualitas yang menjadi best practice penyelenggaraan pendidikan sistem ganda yang link and match dengan industri, terbukti dari terpilihnya SMAK Bogor dan SMTI Yogyakarta sebagai SMK terbaik di Indonesia pada posisi pertama dan ketiga selama dua tahun berturut-turut,” tutur Kepala BPSDMI.

Tidak hanya itu, unit pendidikan Kemenperin dalam menyelenggarakan pendidikan vokasi juga mendapatkan dukungan dari mitra luar negeri, di antaranya adalah Pemerintah Swiss, Jerman, dan Singapura. Adapun saat ini, Kemenperin juga sedang menjajaki penyelarasan kualifikasi lulusan dengan standar Eropa yang difasilitasi oleh Dubes RI di Jerman.

“Hal ini menjadi bukti bahwa kualitas unit pendidikan Kemenperin dalam mencetak SDM industri unggul tidak hanya bertaraf nasional, namun juga siap bersaing di dunia global, seperti yang tertuang dalam visi BPSDMI melalui kebijakan Corporate University yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 Tahun 2021,” paparnya.

Arus menambahkan, penyelenggaraan pendidikan vokasi bertaraf global tersebut bertujuan untuk mendukung pembangunan industri nasional yang berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara industri tangguh.

“Pertumbuhan Industri nasional perlu didukung oleh penyediaan Sumber Daya Manusia Industri unggul untuk memenuhi kebutuhan sebesar 682.000 orang per tahun. Oleh karena itu, diperlukan program untuk link and match antara unit pendidikan dan pelatihan dengan industri penggunanya,” tandasnya.

Staf Khusus Menteri Perindustrian Neil Iskandar Daulay mengatakan bahwa dalam pendidikan vokasi, membangun kemampuan dan keterampilan adalah aspek utama karena akan menjadi bekal para lulusan di dunia kerja nantinya.

“Melalui JARVIS ini, kegiatan seleksi akan dilaksanakan secara online sehingga memberikan kemudahan akses bagi calon peserta didik untuk mengikuti proses seleksi. Saya berharap pemanfaatan teknologi ini sebagai bentuk kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh kita semua,” imbuh Neil.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Restu Yuni Widayati melaporkan bahwa dalam menghadapi transformasi teknologi industri 4.0, unit pendidikan Kemenperin telah siap dalam memenuhi kebutuhan Skills 4.0, di antaranya melalui penyusunan modul lengkap dan penyelenggaraan Training of Trainers 4.0 untuk para tenaga pengajar yang didukung oleh mitra dalam dan luar negeri.

BPSDMI juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga unit pendidikan Kemenperin dapat menjadi yang pertama di Indonesia yang menghasilkan lulusan dengan pemahaman dan kemampuan menerapkan prinsip-prinsip K3.

“Pada tahun ini, pendaftaran JARVIS telah dimulai dari tanggal 11 April sampai dengan 20 Mei 2022, dan sampai hari ini tanggal 14 April 2022 pukul 10.00 WIB, telah tercatat pendaftar JARVIS Politeknik dan Akademi Komunitas sebanyak 1.512 orang serta sebanyak 244 orang pada JARVIS SMK,” ungkap Restu.

Ke depannya, JARVIS akan dikembangkan dan diintegrasikan dalam sebuah platform pengembangan karir atau disebut dengan Career Development Center. Platform inovasi BPSDMI ini dapat memonitor perkembangan karir siswa dan mahasiswa hingga lulus dan ditempatkan bekerja, serta dapat menelusuri rekam jejaknya. #

YOUR REACTION?



Komentar




Berita Terkait